Marhaban Ya Ramadhan

semoga dengan artikel artikel yang kita bagi menjadi sedekah dan amalan amalan baik bagi kita semua.

Menu Berbuka Puasa

Berbuka puasa bukan hanya berbuka tapi harus tetap di perhatikan dari segi gizinya juga jangan hanya ambil enaknya saja karena kita tau kan besok akan puasa lagi.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 06 Juli 2014

Inilah Keutamaan Puasa Ramadhan

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengkaji bersama mengenai keutamaan Ramadhan dan puasa di dalamnya. Semoga Allah selalu memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh.
Keutamaan Bulan Ramadhan
Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al-Qur’an
Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih  sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)
Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan,”(Dalam ayat ini) Allah ta’ala memuji bulan puasa –yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ‘alaihimus salam.” (Tafsirul Qur’anil Adzim, I/501, Darut Thoybah)
Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika Ramadhan Tiba
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Muslim)
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,”Pintu-pintu surga dibuka pada bulan ini karena banyaknya amal saleh dikerjakan sekaligus untuk memotivasi umat islam untuk melakukan kebaikan. Pintu-pintu neraka ditutup karena sedikitnya maksiat yang dilakukan oleh orang yang beriman. Setan-setan diikat kemudian dibelenggu, tidak dibiarkan lepas seperti di bulan selain Ramadhan.” (Majalis Syahri Ramadhan, hal. 4, Wazarotul Suunil Islamiyyah)
Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan
Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah -yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan- saat diturunkannya Al Qur’anul Karim.
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ – وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ – لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr [97] : 1-3)
Dan Allah ta’ala juga berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3)
Ibnu Abbas, Qotadah dan  Mujahid mengatakan bahwa malam yang diberkahi tersebut adalah malam lailatul qadar. (Lihat Ruhul Ma’ani, 18/423, Syihabuddin Al Alusi)
Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Doa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR. Al Bazaar sebagaimana dalam Mujma’ul Zawaid dan Al Haytsami mengatakan periwayatnya tsiqoh/terpercaya. LihatJami’ul Ahadits, Imam Suyuthi)
Keutamaan Puasa
1. Puasa adalah Perisai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalamShohihul Jami’)
2. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pahala yang Tak Terhingga
3. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Dua Kebahagiaan
4. Bau Mulut Orang yang Bepuasa Lebih Harum di Hadapan Allah daripada Bau Misik/Kasturi
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ . وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ . وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
“Allah berfirman,’Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor, jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci dan mengajak berkelahi maka katakanlah,’Saya sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk/kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya’. “ (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Puasa akan Memberikan Syafaat bagi Orang yang Menjalankannya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata,’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani, periwayatnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Al Haytsami dalam Mujma’ul Zawaid)
6. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pengampunan Dosa
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Bagi Orang yang Berpuasa akan Disediakan Ar Rayyan
Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama  Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Semoga pembahasan di atas dapat mendorong kita agar lebih bersemangat untuk mendapatkan keutamaan berpuasa di bulan Ramadhan dengan cara menghiasi hari-hari di bulan yang penuh berkah tersebut dengan amal saleh yang sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya yang mulia.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Maroji’:
Shifat Shaum Nabi fi Ramadhan,
 Syaikh Salim Al Hilali & Syaikh Ali Hasan Al Halabi dengan sedikit tambahan
***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Muroja’ah: Ustadz Abu Sa’ad
Artikel www.muslim.or.id

Sabtu, 05 Juli 2014

Sejarah Baju Koko

DALAM novel The Da Peci Code karya Ben Sohib, tokoh utamanya Rosid menggugat baju koko. Kepada ustadz Holid, si Rosid kribo bilang, “Tadiane lihat, semue orang di masjid ini pake baju koko. Baju koko dianggap baju Islam. Emang sejak kapan baju koko masuk Islam? Dulu kagak adeorang yang bilang itu baju Islam. Semue orang juge tau kalau itu bajuasalnye dari negeri Cina...Terus kenape jadi dikaitin ame Islam, seolah-olah kalau yang pake baju koko itu berarti orang Islam yang Islami? Dimane letak kaitannye?”
Rosid benar, baju koko berasal dari Cina. Menurut sejarawan JJ. Rizal, baju koko itu berasal dari baju tui-khim. “Itu baju harian cokin, diadopsi oleh macam-macam suku bangsa di Nusantara. Ingat baju Teluk Belanga (pakaian adat pria Kepulauan Riau-Red), itu juga hasil modifikasi dari tui-khim. Jadi, modifikasi tui-khim ada kaitannya dengan Islam di tanah Melayu. Baju koko sendiri saya rasa itu diadopsi dari masyarakat Tionghoa, karena ada konsep tanpa kancing, atau paling banter bungsel pala capung,” kata Rizal yang mengelola penerbit Komunitas Bambu kepada Majalah Historia Online (20/8).
Sementara itu, menurut pengamat budaya Tionghoa peranakan, David Kwa seperti dikutip Pradaningrum Mijarto dalam “Tui-Khim dan Celana Komprang Berganti Jas dan Pantalon,”  di kalangan warga Betawi, tui-khim juga dipakai dan dikenal dengan sebutan baju tikim. “Baju ini seperti baju koko, bukaan di tengah dengan lima kancing. Padanannya, celana batik. Untuk acara khusus dikenal thng-sa (baju panjang), sepanjang mata kaki. Hingga awal abad ke-20 pria Tionghoa di Indonesia masih menggunakan kostum tui-khim dan celana komprang (longgar) untuk sehari-hari,” kata David Kwa.
Bagaimana ceritanya tui-khim menjadi baju koko? Menurut Remy Sylado, karena yang memakai tui-khim ituengkoh-engkoh –sebutan umum bagi lelaki Cina– maka baju ini pun disebut baju engkoh-engkoh. “Dieja bahasa Indonesia sekarang menjadi baju koko,” kata Remy dalam novelnya Pangeran Diponegoro: Menuju Sosok Khalifah.
Menurut David Kwa, sejak berdirinya Tiong Hoa Hwe Koan (THHK) atau Perhimpunan Tionghoa –perhimpunan modern pertama di Hindia Belanda pada 1900; kemudian runtuhnya Dinasti Cheng (Mancu) pada 1911; serta makin banyaknya pria Cina yang diperbolehkan menggunakan pakaian Belanda setelah mengajukan gelijkstelling (persamaan hak dengan warga Eropa), baju tui-khim, celana komprang, dan thng-sa mulai ditanggalkan oleh orang-orang Cina sendiri dan berganti dengan pakaian gaya Eropa atau Belanda, kemeja, pantalon, dan jas buka serta jas tutup.
Baju koko terkadang suka disamakan dengan “baju takwa”, padahal berbeda. “Baju takwa” tidak diadopsi dari pakaian thui-kim, tapi hasil modifikasi dari baju tradisional Jawa, yaitu Surjan. Surjan merupakan salahsatu pakaian adat Jawa yang khusus dipakai pria sehari-hari. Pakaian jenis ini bisa dipakai untuk menghadiri upacara-upacara resmi adat Jawa dengan dilengkapi blangkon dan bebetan.
“Surjan berasal dari kata Su dan ja, yaitu nglungsur wonten jaja (meluncur melalui dada), sehingga bentuk depan dan belakang panjang,” tulis AM. Hidayati dalam Album Pakaian Tradisional Yogyakarta.
Adalah Sunan Kalijaga yang kali pertama memodifikasi surjan menjadi “baju takwa”. Dari sembilan wali, hanya dia yang pakaiannya beda. Menurut Achmad Chodjim, Sunan Kalijaga tidak menggunakan jubah dan sorban. Tapi merancang sendiri bajunya yang disebut “baju takwa”. Yaitu, baju jas model Jawa dengan kerah tegak dan lengan panjang. “Sunan menciptakan baju yang disebut ‘baju takwa’. Surjan Jawa yang semula lengan baju pendek, diganti dengan lengan panjang. Dengan kreasi semacam inilah Sunan mengajarkan Islam tanpa menimbulkan konflik di masyarakat,” tulis Achmad Chodjim dalam Sunan Kalijaga: Mistik dan Makrifat.
Namanya saja “baju takwa” pasti disimbolisasikan dengan hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Menurut M. Jandra dalam Perangkat/Alat-alat dan Pakaian serta Makna Simbolis Upacara Keagamaan di Lingkungan Keraton Yogyakarta, “baju takwa” pada lehernya terdapat tiga kancing yang melambangkan Iman, Ikhsan dan Islam. Tiga kancing yang terdapat pada bahu kanan dan bahu kiri melambangkan dua kalimat sahadat. Enam kancing yang terdapat pada kedua lengan kiri dan kanan melambangkan rukun Iman. Dan lima kancing depan melambangkan rukun Islam.
Sejak rezim Orde Baru berkuasa hingga dekade 1980-an, Soeharto mempersempit ruang gerak Islam –termasuk simbol-simbol keislaman– karena dianggap akan mengganggu kemapanan kekuasaan. Namun, sejak dekade 1990-an, berbagai unsur Islam memperoleh kesempatan luas dalam struktur negara dan ruang publik. Ini disebut “politik akomodasi Islam”. Dari empat jenis akomodasi, salahsatunya adalah akomodasi kultural berupa diterimanya ekspresi kultural Islam ke dalam wilayah-wilayah publik. “Seperti pemakaian jilbab, baju koko, hingga ucapan assalamu’alaikum,” tulis M. Imadun Rahmat dalam Arus Baru Islam Radikal.
Sejak saat itu hingga kini pemakaian baju koko kian masif. Ia hampir menjadi pakaian resmi beribadah. Seperti kata Rosid, sebagian besar yang salat di masjid pakai baju koko. Baju koko menjadi komoditas yang menggiurkan, terutama menjelang lebaran, karena tradisi tunjangan hari raya (THR), salahsatunya dengan baju koko untuk dipakai salat Id.
Pemakaian baju koko tidak hanya untuk beribadah. Tapi, menjadi seragam sekolah SMP dan SMA setiap hari Jumat. Juga, di beberapa daerah seperti di Kabupaten Pamekasan Jawa Timur, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan; Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Indramayu Jawa Barat; baju koko menjadi seragam wajib bagi pegawai negeri sipil setiap hari Jumat.
Baju koko yang tiada lain adalah modifikasi dari tui-khim, baju harian cokin dan telah ditanggalkan, kini begitu Islami.
(Historia - Hendri F. Isnaeni)

Jumat, 04 Juli 2014

halat Tarawih, Shalat Semalam Suntuk

Ternyata shalat tarawih walau kita lakukan 30 – 60 menit, bisa meraih pahala shalat semalam suntuk. Bagaimana bisa demikian?
Dari Abu Dzar, ia berkata,
صُمْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَلَمْ يُصَلِّ بِنَا حَتَّى بَقِىَ سَبْعٌ مِنَ الشَّهْرِ فَقَامَ بِنَا حَتَّى ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ ثُمَّ لَمْ يَقُمْ بِنَا فِى السَّادِسَةِ وَقَامَ بِنَا فِى الْخَامِسَةِ حَتَّى ذَهَبَ شَطْرُ اللَّيْلِ فَقُلْنَا لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ نَفَّلْتَنَا بَقِيَّةَ لَيْلَتِنَا هَذِهِ فَقَالَ « إِنَّهُ مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ ». ثُمَّ لَمْ يُصَلِّ بِنَا حَتَّى بَقِىَ ثَلاَثٌ مِنَ الشَّهْرِ وَصَلَّى بِنَا فِى الثَّالِثَةِ وَدَعَا أَهْلَهُ وَنِسَاءَهُ فَقَامَ بِنَا حَتَّى تَخَوَّفْنَا الْفَلاَحَ. قُلْتُ لَهُ وَمَا الْفَلاَحُ قَالَ السُّحُورُ. قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.
“Kami pernah berpuasa bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tidaklah pernah melaksanakan shalat malam bersama kami hingga tersisa tujuh hari bulan Ramadhan. Beliau lantas shalat bersama kami hingga berlalu sepertiga malam. Ketika tersisa enam hari, beliau tidak shalat bersama kami. Namun ketika tersisa lima hari, beliau shalat bersama kami hingga berlalu pertengahan malam. Kami katakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bagaimana seandainya kami melakukan shalat sunnah lagi untuk malam yang tersisa ini?” Beliau bersabda, “Sesungguhnya siapa saja yang shalat bersama imam hingga imam itu selesai, maka ia dicatat telah mengerjakan shalat semalam suntuk (semalam penuh).
Beliau tatkala itu tidak shalat bersama kami hingga Ramadhan tersisa tiga hari. Beliau shalat bersama kami pada tersisa tiga hari dari Ramadhan. Beliau lantas mengerjakan shalat malam kala itu bersama keluarga dan istri-istrinya hingga kami khawatir dengan “falah”. Aku bertanya padanya, “Apa yang dimaksud falah?” Ia menjawab, “Yaitu waktu sahur.” (HR. Tirmidzi no. 806. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Hadits di atas menunjukkan bagaimanakah keutamaan yang besar dari shalat tarawih. Walau cuma lakukan sesaat bersama imam,tidak sampai semalam penuh, namun tetap pahalanya dicatat semalam penuh. Itulah hikmah yang luar biasa jika seseorang shalat bersama imam hingga imam selesai, walau imam mengerjakan dengan 23 raka’at, asalkan thuma’ninah. Hadits di atas pun menunjukkan bagaimanakah semangat beliau dalam melakukan shalat malam hingga bisa sampai waktu sahur.
Adapun beliau hanya melakukan selama tiga malam saja hanyalah bertujuan agar umatnya tidak menganggapnya wajib. Namun setelah beliau wafat, para salaf sudah merutinkan shalat tarawih secara berjama’ah karena sudah tidak dianggap wajib lagi.
Keutamaan shalat tarawih yang lainnya disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Nawawi (Syarh Shahih Muslim, 6: 36).
Hanya Allah yang memberi taufik.
Disusun selepas Maghrib, 2 Ramadhan 1435 H di Pesantren DS.

Rabu, 02 Juli 2014

Khatam Al Quran di Bulan Ramadhan

Khatam Al Quran di Bulan Ramadhan

Apakah mesti Al Quran itu dikhatamkan di bulan Ramadhan, baik saat shalat tarawih maupun di luar shalat?
Ibnu Taimiyah berkata, “Dalam shalat tarawih disunnahkan untuk mengkhatamkan Al Quran kala itu. Inilah yang disepakati oleh para ulama bahkan itulah bagian dari maksud tarawih. Tujuannya adalah supaya kaum muslimin bisa mendengarkan Al Quran seluruhnya di bulan Ramadhan. Karena bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Quran. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang begitu semangat melakukan kebaikan. Beliau lebih bertambah semangat lagi di bulan Ramadhan, saat itu pula Jibril mengajari beliau Al Quran.” (Majmu’ Al Fatawa, 23: 122-123).
Jelas sekali apa yang dikatakan oleh Ibnu Taimiyah rahimahullah. Hal ini dianjurkan oleh para ulama supaya kaum muslimin bisa mendengar Al Quran seluruhnya selama sebulan penuh. Kalau ini tidak kita dapatkan dalam shalat, maka kita peroleh dengan tilawah Al Quran di luar shalat dari mushaf.

Memang Tidak Harus

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« اقْرَإِ الْقُرْآنَ فِى شَهْرٍ » . قُلْتُ إِنِّى أَجِدُ قُوَّةً حَتَّى قَالَ « فَاقْرَأْهُ فِى سَبْعٍ وَلاَ تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ »
Bacalah (khatamkanlah) Al Quran dalam sebulan.” ‘Abdullah bin ‘Amr lalu berkata, “Aku mampu menambah lebih dari itu.” Beliau pun bersabda, “Bacalah (khatamkanlah) Al Qur’an dalam tujuh hari, jangan lebih daripada itu.” (HR. Bukhari No. 5054).
Bukhari membawakan judul Bab untuk hadits ini,
باب فِى كَمْ يُقْرَأُ الْقُرْآنُ .وَقَوْلُ اللَّهِ تَعَالَى ( فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ) .
“Bab Berapa Banyak Membaca Al Qur’an?”. Lalu beliau membawakan firman Allah,
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ
Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran” (QS. Al Muzammil: 20).
Kata Ibnu Hajar bahwa yang dimaksud oleh Imam Bukhari dengan membawakan surat Al Muzammil ayat 20 di atas berarti bukan menunjukkan batasan bahwa satu bulan harus satu juz. Dalam riwayat Abu Daud dari jalur lain dari ‘Abdullah bin ‘Amr ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamditanya, “Berapa hari mesti mengkhatamkan Al Qur’an?” Beliau katakan 40 hari [artinya, satu hari bisa jadi kurang dari satu juz]. Kemudian Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab lagi, “Satu bulan.” [Artinya, satu hari bisa rata-rata mengkhatamkan satu juz] (Lihat Fathul Bari, 9: 95).
Ibnu Hajar mengatakan,
لِأَنَّ عُمُوم قَوْله : ( فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ ) يَشْمَل أَقَلّ مِنْ ذَلِكَ ، فَمَنْ اِدَّعَى التَّحْدِيد فَعَلَيْهِ الْبَيَان
“Karena keumuman firman Allah yang artinya, “ Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran ” mencakup pula jika kurang dari itu (kurang dari satu juz). Barangsiapa yang mengklaim harus dengan batasan tertentu, maka ia harus datangkan dalil (penjelas).” (Fathul Bari, 9: 95)
Ibnu Hajar juga menukil perkataan Imam Nawawi,
وَقَالَ النَّوَوِيّ : أَكْثَر الْعُلَمَاء عَلَى أَنَّهُ لَا تَقْدِير فِي ذَلِكَ ، وَإِنَّمَا هُوَ بِحَسَبِ النَّشَاط وَالْقُوَّة ، فَعَلَى هَذَا يَخْتَلِف بِاخْتِلَافِ الْأَحْوَال وَالْأَشْخَاص
“Imam Nawawi berkata, “Kebanyakan ulama berpendapat bahwa tidak ada batasan hari dalam mengkhatamkan Al Qur’an, semuanya tergantung pada semangat dan kekuatan. Dan ini berbeda-beda satu orang dan lainnya dilihat dari kondisi dan person.” (Fathul Bari, 9: 97).
Abu Sa’id Al Khudri ketika ditanya firman Allah,
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآَنِ
Karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran ” (QS. Al Muzammil: 20). Jawab beliau, “Iya betul. Bacalah walau hanya lima ayat.” (Disebutkan dalam Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 414).
Dalam riwayat Ath Thabari disebutkan dengan sanad yang shahih, dijawab oleh Abu Sa’id, “Walau hanya lima puluh ayat.” (Diriwayatkan oleh Ath Tahabari, 29: 170).
Dari As Sudi, ditanya mengenai ayat di atas, maka beliau jawab, “Walau 100 ayat.” (Idem).
Intinya semuanya tergantung kemudahan. Bagi yang mudah untuk mengkhatamkan Al Quran satu bulan penuh, silakan khatamkan. Bagi yang tidak mampu, tidaklah terkena dosa.
Ada tips yang bisa kami berikan bagi yang ingin mengkhatamkan Al Quran satu bulan penuh:
- Al Quran terdiri dari 30 juz.
- 1 Juz terdiri dari 20 halaman (10 lembar).
- Buat target, sehabis tiap shalat 5 waktu untuk membaca 4 halaman (2 lembar).
- 1 hari bisa 1 juz yang didapatkan, sebulan bisa dapat 30 juz.
Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai syahrul quran (bulan Al Quran). Hanya Allah yang memberi taufik.
Disusun di Pesantren Darush Sholihin menjelang buka puasa, 2 Ramadhan 1435 H

Selasa, 01 Juli 2014

Ramadhan, Bulan untuk Memperbanyak Doa

Ramadhan adalah bulan doa di mana saat ini doa begitu diperkenankan. Jadi perbanyaklah doa memohon setiap hajat kita, baik hajat dunia maupun akhirat kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)
Ibnu Katsir menerangkan bahwa masalah ini disebutkan di sela-sela penyebutan hukum puasa. Ini menunjukkan akan anjuran memperbanyak doa ketika bulan itu sempurna, bahkan diperintahkan memperbanyak doa tersebut di setiap kali berbuka puasa. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 2: 66).
Apa yang dikatakan oleh Ibnu Katsir menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah salah waktu terkabulnya doa. Namun doa itu mudah diijabahi jika seseorang punya keimanan yang benar.
Ibnu Taimiyah berkata, “Terkabulnya doa itu dikarenakan benarnya i’tiqod, kesempurnaan ketaatan karena di akhir ayat disebutkan, ” dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Majmu’ Al Fatawa, 14: 33-34).
Ramadhan adalah waktu terkabulnya doa dikuatkan lagi dengan hadits dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR. Al Bazaar. Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid 10: 14) mengatakan bahwa perowinya tsiqoh -terpercaya-. Lihat Jaami’ul Ahadits, 9: 224)

Tiga waktu yang bisa digunakan untuk memperbanyak doa:

1- Waktu sahur

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758). Imam Nawawi berkata, “Pada waktu itu adalah waktu tersebarnya rahmat, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu.” (Syarh Shahih Muslim, 6: 36).
Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Doa dan istighfar di waktu sahur adalah  diijabahi (dikabulkan).” (Fathul Bari, 3: 32).

2- Saat berpuasa

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)
Kata Imam Nawawi, “Disunnahkan orang yang berpuasa berdoa saat berpuasa dalam urusan akhirat dan dunianya, juga doa yang ia sukai, begitu pula doa kebaikan untuk kaum muslimin.”(Al Majmu’, 6: 273)

3- Ketika berbuka puasa

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16: 396. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena saat itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7: 194)
Semoga bermanfaat. Semoga Allah memperkenankan doa-doa kita di bulan Ramadhan.
Disusun di Panggang, Gunungkidul @ Pesantren Darush Sholihin, 1 Ramadhan 1435 H

Resep Buka Puasa Berbahan Daging Ayam


Berbuka puasa itu adalah moment yang sangat di tunggu tunggu oleh seluruh umat muslim di dunia dan sekarang saya akan berikan beberapa resep yang saya dapatkan dari banyak saudara, yang sudah biasa tapi memang sepesial untuk masakan berbahan dasar daging

Ayam Goreng Serundeng 
Masakan ayam yang sangat simple dan spesial karena jarang juga membuatnya kecuali kalau ada niat hehehe...
oh iya, kalau kita tau ayam serundeng juga bisa bertahan beberapa hari jadi cocok banget deh buat di bulan Ramadhan ini yang hanya makan saat sahund an berbuka puasa
yuk baca keterusannya >>>

Pepes Ayam
Masakan ayam ini memanglah sedikit lebih murah tapi dengan rasa dan gizi yang sangat kaya tidak salah juga untuk di coba untuk mengisi kekurangan nutrisi yang hilang saat berpuasa
ini juga bisa bertahan lama dengan kemangi yang ada disana tpi cukup dingin, di angetin dikit bisa donk ^_^
yuk baca keterusannya >>>

Ayam Suwir
Ayam suwir udah pasti ayamnya ngg ada tulangnya jadi sangat simpel untuk memakannya tidak usah repot repot pilihin tulang dan bumbu yang tidak di kehendaki.
ayam suwir memang sangat rumit dalam pembuatannya tapi mudah di lakukan dan pasti cepat habis karena siapa juga yang tak suka masakan yang satu ini.
yuk baca keterusannya>>>

Ayam Saus Mentega
Saus Mentega membuat ayam mencari lebih gurih dan sangat pas untuk di nikmati saat berbuka puasa bumbunya yang menggiurkan siapa yang akan menolak untuk menghabis kannya
siap masak? pastikan ayaknya di cuci bersih ya ^_^
yuk baca keterusannya>>>


Ayam Cabe Ijo
Cabe saat berbuka? apa takan bebebahaya? tenang saja cabe ijo itu berbeda dengan cabe merah, apalagi dengan cabe rawit beda algi bedasnya, cabe ijo kalau di keluarga saya itu "Sambal Abi" karena tidak pedas sama sekali, dan pastinya aman untuk di konsumsi saat berbuka puasa, cobalah masakan ini saya sudah coba dan hmmm enak dan cocok banget.
yuk baca keterusannya>>>

Ayam Teriyaki
Kalau udah dengar kata "Teriyaki" pasti yang kepikiran adalah rasa saus/kecapnya sendiri yang memiliki citarasa yang has, simple dan mudan di buatnya karena tak terlalu banyak bumbu seperti resep lain
untuk rasa ya tidak usah di katakan lagi ini enak banget untuk buka.
yuk baca keterusannya>>>

Ayam Masak Pedas
Waw hot, kata atanya tapi pedas disini di gabung dengan kecap juga jadi ngg terlalu pedas coba di rumah untuk keluarga sangat cocok tapi jika takut dengan terlalu pedas, maka bisa di kurangi kok pedasnya
bumbu tak kalah komplit nya jadi aman untuk bisa masak sama keluarga
yuk baca keterusannya>>>

Ayam Bakar Kalasan
Ayo siapa yang tidak mau ayam kalasan, pasti semua mau donk. ayam yang enak ini apalagi di bakar cara masaknya pasti ketagihan deh. cara walaupun rumit di bagian bumbu tapi step by stepnya sangat mudah dan hasilnya pun tak akan di sia siakan, di tambah lalapan pasti bakal lebih seger lagi
yuk baca keterusannya>>>

Resep Buka Puasa : Ayam Goreng Serundeng

Ayam Goreng Serundeng
8 Resep masakan serba ayam untuk sahur dan berbuka puasa
Ayam Goreng Serundeng
Pada dasarnya, proses memasak ayam goreng serundeng hampir sama dengan pembuatan ayam goreng lainnya. Yang menjadikannya spesial adalah bumbu serundeng yang menjadi pelengkap.
Agar serundeng tampil cantik, anda perlu memperhatikan penggunaan gula merah. Gula yang terlalu banyak bisa mengakibatkan serundeng cepat gosong, sehingga tampilannya kurang cantik. Untuk menambah gurih rasa ayam, gunakan air kelapa muda sebagai air perebus. Selain itu, dengan air kelapa daging ayam akan menjadi lebih cepat lunak.
Bahan:
1 ekor ayam kampung, bersihkan, potong 8 bagian
500 ml air kelapa muda
300 gr kelapa parut
Minyak goreng secukupnya
Bumbu halus:
6 butir bawang merah
4 siung bawang putih
1 sdm ketumbar
2 sdm gula merah iris
1 sdm garam
2 lembar daun salam
3 cm lengkuas, memarkan
2 sdm air asam
Cara membuat: Campurkan semua bumbu dan bahan kecuali ayam dan minyak goreng, masak hingga mendidih dan bumbu tercampur rata. Masukkan potongan ayam, kecilkan api dan ungkep sampai ayam matang dan bumbu meresap. Angkat, tiriskan. Sisihkan bumbunya.
Panaskan minyak, goreng ayam hingga kuning keemasan. Angkat, tiriskan.
Tumis sisa bumbu di atas wajan anti lengket hingga menjadi serundeng. Angkat. Sajikan sebagai pelengkap ayam goreng.

Resep Buka Puasa : Pepes Ayam

Pepes Ayam
8 Resep masakan serba ayam untuk sahur dan berbuka puasa
Pepes Ayam
Pepes merupakan masakan khas daerah sunda. Resep pepes ayam yang kami sajikan ini bisa menjadi hidangan lauk sahur yang praktis dan sehat. Diolah dengan cara dikukus menjadikan hidangan ini sehat karena minim penggunaan minyak goreng.
Bahan:
500 gram ayam broiler, potong menjadi 10 bagian
1 ikat daun kemangi
1 butir telur ayam
10 buah cabai rawit
3 sdm minyak goreng
5 buah serai bagian pangkal, memarkan
5 lembar daun salam
5 iris kecil lengkuas
1 sdm minyak goreng
5 lembar daun pisang untuk membungkus
Bumbu Halus:
4 butir bawang merah
2 siung bawang putih
2 cm jahe
2 cm kunyit
1 sdt terasi bakar
4 buah cabai merah keriting
1 sdm garam
Cara membuat: Campurkan ayam dengan bumbu halus, sisihkan. Dalam wadah terpisah, masukkan telur ayam, cabai rawit minyak goreng, daun kemangi. Aduk rata dan bagi menjadi 5 bagian.
Bentangkan daun pisang, ber ⅕ bagian ayam berbumbu. Tambahkan serai, daun salam dan lengkuas di atasnya. Siram dengan ⅕ bagian adonan telur. Sematkan daun pisang dengan lidi. Kukus selama kurang lebih 20 menit hingga matang. Angkat dan sajikan hangat.

Resep Buka Puasa : Ayam Suwir

Ayam Suwir
8 Resep masakan serba ayam untuk sahur dan berbuka puasa
Ayam Suwir
Jika bosan dengan ayam yang bertulang, Anda bisa mencoba resep yang satu ini, Karena ayam di suwir-suwir memakannya pun menjadi mudah. Anda tidak perlu repot sibuk memisahkan tulang dengan dagingnya saat sedang makan.
Bahan:
1 ekor ayam
3 lembar daun jeruk, iris halus
2 sdm air jeruk nipis
2 batang daun bawang, iris halus
2 ikat kecil kemangi, petik daunnya
4 sdm minyak untuk menumis
Bumbu halus:
15 butir bawang merah
5 siung bawang putih
10-15 buah cabai merah kering
1 ruas jari kunyit
1 ruas jari jahe, parut
garam secukupnya
Cara membuat:
Cuci bersih ayam, kemudain rebus dengan menambahkan garam secukupnya hingga matang. Angkat, tiriskan. Setelah dingin, ambil dagingnya, kemudian suwir-suwir, sisihkan.
Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun bawang dan daun jeruk hingga harum. Masukan daging ayam, suwir, masak sambil sesekali di aduk hingga bumbu tercampur rata dan meresap. Masukan daun kemangi, aduk rata.
Terakhir tambahkan air jeruk nipis, aduk hingga tercampur rata, kemudian matikan apinya. Siap dihidangkan.
Resep ayam suwir ini sangat gampang dibuat kan, lebih mantap memakannya denga sepiring nasi putih hangat ditemani segelas jus jeruk dingin.
Pepes Ayam

Resep Buka Puasa : Ayam Saus Mentega

Ayam Saus Mentega
8 Resep masakan serba ayam untuk sahur dan berbuka puasa
Ayam Saus Mentega
Bahan:
½ ekor ayam, potong menjadi 10 bagian
1 buah jeruk nipis, peras airnya
1 siung bawang putih, cacah halus
1 sdt garam
minyak goreng secukupnya
Saus:
½ buah bawang bombay, iris tipis
3 sdm mentega
1 sdm kecap inggris
1 sdt kecap asin
½ sdt gula pasir
¼ sdt merica bubuk
Cara membuat: Cuci ayam hingga bersih kemudian lumuri potongan ayam dengan air perasan jeruk nipis. Tambahkan bawang putih dan garam. Aduk sampai rata. Diamkan selama 10 menit.
Panaskan minyak dan goreng ayam sampai matang kecoklatan, angkat dan sisihkan. Tumis bawang bombay dengan sedikit minyak sampai harum dan sedikit layu. Tambahkan mentega, kecap inggris, kecap asin, gula pasir dan merica bubuk lalu aduk.
Masukkan ayam yang telah digoreng, campur dengan saus, aduk rata dan masak hingga bumbu meresap. Angkat dan sajikan selagi hangat

Resep Buka Puasa : Ayam Cabe Ijo

Ayam Cabe Ijo
8 Resep masakan serba ayam untuk sahur dan berbuka puasa
Ayam Cabe Ijo
Gurihnya daging ayam berpadu dengan pedas dan aroma khas cabe ijo, tentu akan menggoda selera makan keluarga anda. Cara pengolahan masakan ini sangat praktis, sangat pas bagi anda yang tidak memiliki banyak waktu untuk memasak.
Bahan-bahan
1 ekor ayam, cuci bersih, potong 8 bagian
1 sdm air jeruk nipis
2 sdt garam
3 sdm minyak goreng untuk menumis
2 lembar daun jeruk
1 buah serai, memarkan pangkalnya
Bumbu Halus:
8 butir bawang merah
5 siung bawang putih
10 buah cabai hijau besar
5 buah cabai rawit hijau
3 cm jahe
2 cm kunyit
3 butir kemiri
1 sdt garam
1 sdt gula pasir
Cara membuat:  Lumuri potongan ayam dengan air jeruk nipis dan garam, sisihkan, niarkan selama 15 menit. Goreng ayam dalam minyak banyak hingga kuning kecokelatan.
Tumis seluruh bumbu halus hingga harum dan matang, masukkan daun jeruk dan serai. Kemudian masukkan ayam goreng. Aduk hingga bumbu cabai hijau merata. Sajikan hangat.
Anda bisa menyesuaikan tingkat kepedasan resep ayam cabe ijo ini dengan selera anda. Cabe ijo besar pada dasarnya tidak pedas, hanya memberikan aroma langu khas cabe ijo. Rasa pedas didapat dari cabe rawit yang digunakan, jadi untuk mendapatkan rasa pedas yang sesuai dengan selera anda, sesuaikanlah penggunaan cabe rawit. Selamat mencoba.

Resep Buka Puasa : Resep Ayam Teriyaki

Resep Ayam Teriyaki
8 Resep masakan serba ayam untuk sahur dan berbuka puasa
Ayam Teriyaki
Bahan-bahan:
400 gram paha ayam tanpa tulang
1 buah bawang bombay, iris halus
1 siung bawang putih, memarkan
2 cm jahe, parut
25 ml bumbu teriyaki instant
2 sdm minyak sayur
Cara membuat: Cuci bersih ayam, lalu tiriskan dari sisa air cucian. Iris ayam ukuran 3×3 cm, lalu baluri dengan bumbu teriyaki instan, biarkan selama 10 menit hingga bumbu meresap. Panaskan minyak sayur, tumis bawang bombay, bawang putih, dan jahe hingga harum. Masukkan ayam, dan masak hingga matang dan bumbu mengental. Sajikan hangat.
Jika tidak mempunyai banyak waktu untuk mengolah sayuran pendamping bagi resep ayam teriyaki, anda bisa menyajikan dengan salad wortel dan kol yang diiris halus, disajikan dengan dressing saus thousand islands.
Jika menyukai rasa bumbu yang lebih meresap pada ayam, anda bisa merendam (marinade) daging ayam dari malam hari sebelum tidur, dan menyimpannya di kulkas. Saat mengolah di dini hari, bumbu akan lebih meresap ke dalam daging ayam.
Dengan cara ini, anda bisa mengurangi penggunaan garam pada resep ayam teriyaki. Untuk kombinasi, dan jika anda memiliki sedikit lebih banyak waktu, anda bisa memadukan resep ayam teriyaki ini dengan sop sayuran yang hangat.

Resep Buka Puasa : Ayam Masak Pedas

Ayam Masak Pedas
8 Resep masakan serba ayam untuk sahur dan berbuka puasa
Ayam Masak Pedas
Bahan
500 g ayam, potong-potong
100 g tepung terigu
Minyak untuk menggoreng
Bumbu
7 butir bawang merah, haluskan
5 siung bawang putih, haluskan
9 buah cabe merah, haluskan
1 sdm air jeruk nipis
2 sdt gula pasir
3 cm lengkuas, memarkan
2 batang serai, memarkan
1 sdt garam halus
Cara Membuat:
Bumbui potongan ayam dengan garam, aduk rata. Gulingkan ke atas tepung terigu hingga permukaan ayam terselimuti tepung.
Panaskan minyak, goreng potongan ayam hingga matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat, tiriskan.
Panaskan 5 sendok makan minyak dalam wajan. Tumis bawang merah, bawang putih, cabe merah, serai, lengkuas, air jeruk nipis, gula pasir dan garam hingga harum.
Masukkan potongan ayam, masak sambil diaduk-aduk hingga bumbu meresap dan matang. Angkat. Tuang ke dalam piring saji. Hidangkan. Resep ini untuk 5 porsi.

Resep Buka Puasa : Ayam Bakar Kalasan

Ayam Bakar Kalasan
8 Resep masakan serba ayam untuk sahur dan berbuka puasa
Ayam Bakar Kalasan
Bahan:
1 ekor ayam kampung, dipotong separuh
3 lb daun salam
2 batang serai, dimemarkan
2 cm lengkuas, dimemarkan
250 cc air kelapa
500 cc air santan
Lalapan mentah secukupnya
50 gr gula merah, sisir
Bumbu:
7 siung bawang merah
Garam sesuai selera
5 siung bawang putih
5 butir kemiri
Garam sesuai selera
1 sdt ketumbar
Bahan untuk sambal:
1/2 sdt teh gula merah
6 bh cabe merah
1/2 sdt terasi
Garam sesuai selera
2 bh jeruk limau
Cara Membuat: Didihkan santan, air kelapa serta bumbu halus lainnya ke dalam wajan. Masukkan lengkuas, daun salam serta serai. Masak semua bahan hingga mendidih, kemudian masukkan ayam serta gula merah, lalu masak air sampai bumbu dan kuah meresap ke dalamnya. Gunakan jepitan untuk membakar ayam. Bakar sampai berwarna coklat.
Kini beralih ke menu sambal. Uleg semua bahan untuk membuat sambal diatas, kemudian tambahkan dengan perasan air jeruk limau. Ayam bakar kalasan siap disajikan dengan menu lalapan segar.